dari Fakultas Ilmu Budaya ke Fakultas Kedokteran

by - September 01, 2023

Haloo! apa kabar? semoga semua dalam keadaan sehat yaa...

Tahun 2023 sudah memasuki quarter keempat dan aku baru mau posting 1 tulisan ini? hahaha.. sampai dapat peringatan AdSense pada bulan Juni lalu dan berakhir dinonaktifkan sebab aku tidak upload apapun selama 6 bulan itu wkwk. Kalau dipikir ya, menulis 1 post di blog itu tidak lama, tapiii kok magernya itu lebih kuat daripada aksinya. 

Dari Januari sampai sekarang (September), banyak sekali momen menakjubkan yang terjadi dalam perjalanan hidupku. Tempat baru, orang baru, suasana baru, pengalaman baru, dan hampir semuanya adalah hal baru. Sebagai orang introvert *MBTI said*, aku tidak menyangka dengan diriku sendiri bisa berinteraksi dengan total ribuan orang baru selama tahun 2023 ini (sampai sekarang aku post tulisan ini). Ya, ribuan. Dan itu semua melalui proses perkenalan, pertemuan dan tentu perpisahan. Nggak hanya bersapa dalam media maya, beneran ketemu dengan banyak orang berganti-ganti setiap bulannya. "Baterai aman kan, Rin?" kata diriku yang lain wkwk.

Baiklah, aku akan mencoba membaginya menjadi beberapa bagian cerita. Sesuai judul yang kalian baca, cerita pertama akan kuawali dengan cerita plot twist yang indah dari Allah Swt. Stay tune!
---

Apa kesan pertama atau pikiran yang terlintas kalian ketika membaca judul postingan ini? *silakan dijawab oleh diri sendiri ya wkwk* Kalau aku sebagai orang ketiga, ini kayaknya cerita jalan-jalan dari satu fakultas ke fakultas lain. Ya, hampir benar, tapi perjalanannya bertahun-tahun. Kok bisa?

Cerita awal mulanya bisa disimak di postingan SBMPTN IPC dan Jalan Terbaik dari Allah. Tulisan di blogku yang sejauh ini pembacanya paling banyak. Singkat cerita, di tahun 2014 pada saat itu baru lulus SMA dan aku mencoba mendaftar jalur SBMPTN IPC (IPS dan IPA) dengan salah satu pilihannya yaitu Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Pada saat itu, tidak banyak siswa yang berani mengambil jalur IPC mengingat kuota yang diterima sedikit dan ya jadi belajarnya pun tesnya double gitu. Namun tidak bagi aku haha. Beberapa hari ini di reels instagramku muncul berkali-kali video yang kurang lebih sound-nya berbunyi seperti ini: 

"Rasa cinta dan sayang orang tua yang nyata itu ditunjukkan dengan memberikan kepercayaan kepada anaknya, diizinkannya anaknya memilih pilihan sesuai dengan pilihannya, diizinkannya anaknya untuk pergi meraih apa yang diinginkan."

Ya, ibu. Ibuku sudah memberikan hal-hal tersebut kepadaku sejak itu. Selepas SMA, privilege yang aku terus syukuri sampai sekarang adalah punya ibu yang kayak ibu. So, apapun yang aku dapatkan sekarang, totally karena doa dan support ibu yang tiada tara. Aku benar-benar merasakan cinta dan kasih sayang dari ibu dengan adanya aku diberi kepercayaan untuk melakukan semuanya karena pilihanku sendiri. Meski aku tahu, mungkin di hati kecil ibu, ibu ingin ABC, tapi aku berusaha memberikannya yang terbaik meski aku tidak memilih ABC. Hingga saat ini, kepercayaan ibu semakin menguat, ibu amat senang melihat aku senang dan justru semakin penuh mendukungku dalam setiap langkahku. MAKASIHHH BANYAKKK YA BU!! :")

Anak IPA, 3 tahun sekolah ngga banyak belajar soal mata pelajaran IPS tentu kan. Cuma sebentar di kelas X dan itupun permukaannya saja. Ya pastilah harus belajar keras untuk mengerjakan soal-soal SBMPTN part IPS wkwk (cerita selengkapnya disini ya). Namun, siapa akan menyangka 9 tahun kemudian, bocah nekat ini diberi kesempatan melanjutkan kuliah S2 dan diterima di Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada dengan beasiswa penuh. Allah sungguh Maha Baik. Rina yang berusia 16 tahun saat lulus SMA yang belum punya KTP itu mana pernah terbayangkan akan sampai juga di UGM, menjadi mahasiswa UGM. Mungkin bagi sebagian orang, ini hal biasa. Tapi aku pribadi, perasaan dan takdir ini sungguh luar biasa.

Minggu, 13 Agustus 2023 sore hari selepas asar, kampus nampak sepi, hanya ada satpam penjaga di pintu masuk dan keluar. Aku berjalan pelan memasuki Fakultas Kedokteran. Nampak sorotan matahari yang akan pulang, menyelip di sela-sela Gedung Tahir, gedung ikonik Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM. Sambil menghitung langkah, aku ambil beberapa gambar suasana damai itu. Sendirian. Ya, sesepi itu memang aku sengaja memilih untuk campus tour sendiri. Padahal beberapa hari kemudian diadakan campus tour bersama mahasiswa pascasarjana angkatan baru lainnya, tapi aku tetap tidak bisa lupa momen pertama kali aku menginjakkan kaki di Fakultas Kedokteran UGM. Kenapa pertama kali? karena selama proses pendaftaran, pengumpulan berkas, psikotest, tes wawancara hingga registrasi ulang semuanya dilakukan secara online dan by ekspedisi.

  

 

Kesan pertama aku berkenalan dengan suasana itu, aku merasa cocok. Mungkin besok mulai ramai, tapi tetap hangat dan tidak bising. Esok harinya, 14 Agustus 2023 adalah hari pertama kuliah bagi mahasiswa pascasarjana Fakultas Kedokteran UGM. Bertemu dengan mahasiswa dari berbagai daerah, latar belakang, usia, pekerjaan dan tentu amat beragam. Aku seperti flashback saat menjadi mahasiswa baru pada saat sarjana dulu, bedanya kali ini tidak ada ospek hehe. 

Pada 21 Agustus 2023, berkumpullah dari berbagai mahasiswa pascasarajana dari di IKM (Ilmu Kesehatan Masyarakat), IKT (Ilmu Kedokteran Tropis) dan KMK (Kebijakan dan Manajemen Kesehatan). Kurang lebih total ada hampir 140 orang. Dannn yang bikin aku excited, peminatan Gizi dan Kesehatan di IKM UGM adalah peminatan yang paling banyak mahasiswanya yaitu 31 orang. Meanwhile, dulu pas S1 aku menjadi minoritas, karena peminatan Gizi adalah peminatan yang paling sedikit mahasiswanya yaitu 6 orang. Aku yang dulu awalnya sempat tidak semangat karena mempertanyakan kenapa sedikit yang minat, namun lambat laun aku merasa teguh pendirian karena itu artinya aku bener-bener passionate dengan bidang ini. Finally, ketemu dengan orang-orang yang sama minatnya, yang memberikan banyak perspektif dan tentu semakin membuka lebar mataku bahwa sedikit bukan berarti apa-apa, banyak juga bukan berarti apa-apa, tapi yang jelas aku teguh dan minat pada jalan pilihanku ini, tanpa intervensi dari orang lain. 

Gizi dan Kesehatan IKM UGM (dok. teman)
Untuk kalian, yang mungkin sekarang sedang berjalan di jalan yang sepi, mungkin dipandang sebelah mata bahkan diremehkan. Tetaplah berjalan ya! hanya kamu yang tahu apa yang akan kamu tuju, hanya kamu yang tahu apa yang terbaik buat diri kamu sendiri dan hanya kamu yang tahu betapa menyenangkannya jalan yang sedang kamu lalui ini. Pendapat dan persepsi orang lain tidak sepenuhnya mendefinisikan siapa diri kamu, yakinlah pada jalan itu, bertahan dan pada akhirnya orang lain hanya akan berlalu begitu saja. Hang in there! :)

Awardee beasiswa LPDP Kelurahan UGM dari berbagai jurusan
(dok. panitia)

*Bloopers*
Aku yang tergabung secara random di Kelompok 6 pada saat outbond S2 IKM dan IKT UGM tidak menyangka kelompok kami bisa memenangkan menjadi tim terbaik dari total 12 kelompok. Tim yang cukup beragam berasal dari berbagai peminatan yaitu GK, KIA-KR, FETP dan PPK. Momen-momennya aku nitip disini yaa...

  

(dok. teman & panitia)


You May Also Like

0 comments

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Powered by Blogger.

Translate