Satu-satunya Puspa
pic source: unsplash.com |
Apa alasanku memetikmu?
Jawabannya adalah tidak ada
Tidak ada hal yang bisa mengerti ingin
Tidak ada hal yang bisa meredam ego
Tidak ada hal yang bisa memberi pacu
Apa apa saja tentangku
Melainkan kamu
Aku merasa dikutuk menjadi manusia
yang setiap detik harus
memanjat syukur
memanjat syukur
Syukur paling syukur
atas penerimaanmu
atas penerimaanmu
Syukur yang senantiasa bertambah
dan terus berlimpah
dan terus berlimpah
Ketika setiap detik tumbuh bersama
Inginku, egoku dan lelahku selalu bisa
kamu yang paling mafhum
Sampai sampai aku berpikir
Betapa curangnya aku, kalau
inginmu, egomu dan lelahmu tidak bisa
aku pahami
Pintaku hanya dua kepada-Nya
Sang Maha dari segala Maha
Satu, kamu betah menjadi satu-satunya
puspa hatiku
Dua, aku amanah menjaga puspa itu
baik-baik sampai akhir hayatku
Padang,
29 Juli 2019
4 comments
hai hai Mangsi berkisah....
ReplyDeletePuisi yang cukup bergairah. Mengajarkan cara bergarap yang tak lupa pada Tuhan. top banget, keren. Terima kasih puisinya.
Terima kasih banyak sampan kecil sudah mampir.
DeleteAku sukaa bangettt��������
ReplyDeleteThank you Ratih sudah menyimak.
Delete