Satu-satunya Puspa

by - July 30, 2019

pic source: unsplash.com
Kau tahu?
Apa alasanku memetikmu?
Jawabannya adalah tidak ada

Tidak ada hal yang bisa mengerti ingin
Tidak ada hal yang bisa meredam ego
Tidak ada hal yang bisa memberi pacu
Apa apa saja tentangku
Melainkan kamu

Aku merasa dikutuk menjadi manusia
yang setiap detik harus 
memanjat syukur
Syukur paling syukur 
atas penerimaanmu
Syukur yang senantiasa bertambah 
dan terus berlimpah

Ketika setiap detik tumbuh bersama
Inginku, egoku dan lelahku selalu bisa
kamu yang paling mafhum
Sampai sampai aku berpikir
Betapa curangnya aku, kalau
inginmu, egomu dan lelahmu tidak bisa
aku pahami

Pintaku hanya dua kepada-Nya
Sang Maha dari segala Maha
Satu, kamu betah menjadi satu-satunya
puspa hatiku
Dua, aku amanah menjaga puspa itu
baik-baik sampai akhir hayatku



                               Padang, 29 Juli 2019

You May Also Like

4 comments

  1. hai hai Mangsi berkisah....
    Puisi yang cukup bergairah. Mengajarkan cara bergarap yang tak lupa pada Tuhan. top banget, keren. Terima kasih puisinya.

    ReplyDelete
  2. Aku sukaa bangettt��������

    ReplyDelete

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Powered by Blogger.

Translate